DWIANTO

Wednesday 27 February 2013

Misteri Ruang Mistik di Rumah Dinas Bupati Malang

Posted by DWIANTO on 19:23

Misteri Ruang Mistik di Rumah Dinas Bupati Malang

Bupati Malang Sujud Pribadi mulai berkemas dari rumah dinas karena akan ditempati penggantinya Rendra Kresna. Namun, rumah itu menyisakan tradisi yang akan dilanjutkan bupati-bupati selanjutnya. Rumah di Jl Agus Salim, Kota Malang itu akan ditempati Rendra Kresna setelah ia dilantik pada 26 Oktober sebagai bupati ke-21. Namun, ketika Sujud mengajak wartawan mengelilingi rumah itu, Senin (18/10/2010), muncul cerita menarik tentang sebuah kamar di dalam rumah yang terletak di belakang Pendapa Kabupaten Malang itu.
Setelah menjelaskan satu per satu foto Adipati dan Bupati Malang yang terpampang berderet di ruang tamu utama, Sujud langsung menunjuk sebuah kamar berpintu besar. Pintu itu terbuat dari kayu jati tebal dan dicat hijau muda menyala. Kata Sujud, itu bukan kamar sembarangan, tidak pernah ada yang menghuninya.
“Nggak ada hantunya kok. Masak di rumah sendiri ada hantunya. Saya malah gemes dengan tikus-tikusnya yang besar-besar. Kamar ini (sambil menunjuk kamar yang tertutup itu) selalu saya bersihkan, namun tidak pernah terpakai. Kalau ada tamu seperti menteri atau gubernur mau menginap di sini, biasanya saya siapkan kamar ini dan kamar sebelahnya,” terang Sujud.
Kamar tertutup itu jelas tidak dibukanya. Namun, seseorang yang dekat dengan keluarga bupati mengatakan, kamar berukuran 5×5 itu seperti kamar pada umumnya. Ada ranjang kuno bertiang dilengkapi kasur dan kelambu. Semua serba putih. Namun, karena istimewa, kamar itu tetap berbeda.
Bak mandinya selalu terisi penuh dan rutin dikuras meski tidak ada yang menggunakan. Sujud sendiri yang membersihkannya tiap Jumat Legi. Salah satu ritual pembersihan kamar itu adalah dengan membakar kayu cendana.
Konon, di dalam kamar itu pernah ada escape tunnel (lorong pelarian) yang langsung terhubung dengan kampung Kidul Dalem yang dulunya tempat tinggal kerabat para bupati. Namun, semasa pemerintahan Bupati Abdul Hamid pada 1990-an, terowongan itu ditutup.
Kata sumber itu, kamar khusus itu pernah ditempati bupati ketiga yaitu Kanjeng Sapu Jagat. Namun, ia moksa, yaitu meninggal dunia namun tidak ada jasadnya.
Dua Presiden RI yaitu BJ Habibie dan KH Abdurrahman Wahid pernah menginap di kamar itu. Entah berhubungan atau tidak, dua bulan kemudian mereka lengser. Bung Karno kabarnya juga pernah menginap di kamar itu.
“Namun, Bu Megawati tiap ke Malang tidak pernah mau mampir ke rumah dinas,” tutur sumber dalam itu. Memang, karena perempuan tidak boleh masuk kamar itu.
Ada cerita lain soal Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tiap kali Yudhoyono ke Malang selalu disiapkan tinggal di rumah dinas itu, bahkan paspampres juga sudah memeriksa dengan teliti. Namun, Yudhoyono akhirnya batal menginap di situ. Apakah pembatalannya karena ia sudah mendengar kisah kamar itu, tidak jelas juga.
Aroma mistis memang kuat di seantero rumah itu, meski dibantah Sujud. Kali soal hantu, yang sudah menjadi penyedap cerita keseharian para pengurus rumah tangga rumah dinas itu. Istri Sujud, Ny Martiani Setyaningtyas, pun menuturkan dua anaknya sering melihat hantu.
”Anak saya yang kedua, Muhammad Rizky Putra Negara, 3,5, pernah menangis dan takut masuk rumah. Katanya di pintu itu ada mbah-mbah berdiri menghalangi pintu masuk ke dalam rumah,” ujar istri Bupati Malang Martiani Setyaningtyas seraya menunjukkan pintu tempat berdirinya mbah-mbah. Konon, mbah-mbah itu mungkin bernama Kanjeng Eyang Surgi.
Sedang anak pertamanya, Nadia Eka Prameswari, 8, juga pernah menangis melihat mbah-mbah itu di sudut ruang makan. Di bagian yang dijadikan ruang santap para bupati, hantu itu sering menampakkan diri.
Repotnya, rumah bupati tak hanya ditunggu hantu, namun sering ada orang-orang yang meloncat pagar tembok belakang rumah dinas dan langsung nyelonong ke dapur untuk mengambil makanan. Mereka itu sering kali mengganggu rumah kediaman Bupati Malang.
“Mereka mengembalikan sendiri piringnya di pos depan yang dijaga Satpol PP,” terang Sujud ketika bersantai di gazebo taman belakang sambil menunjukkan tembok belakang rumah dinasnya.
Dosen sejarah dari Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang, Dwi Cahyono, mengatakan, adanya kamar yang dibiarkan tidak berpenghuni di rumdin Bupati Malang, sebagai hal yang wajar. Menurut Dwi, hal itu merupakan bagian tradisi dari Jawa kuno yang disebutnya tradisi mataraman.
”Ingat, meski Malang ada di Jawa Timur, tapi dulunya merupakan daerah kekuasaan Kerajaan Mataram. Tentunya, falsafah Jawa kuno, juga diterapkan di tempat tinggal bupati,” kata Dwi.
Kamar yang tidak boleh ditinggali itu dikenal dengan nama sentong tengah. Sentong, adalah kata yang digunakan orang-orang Jawa kuno untuk menyebut ruangan yang digunakan untuk beristirahat.
Setiap tempat tinggal orang Jawa kuno, biasanya memiliki tiga sentong utama, yang disebut sentong kiwo (kiri), tengen (kanan), dan tengah. ”Nah, sentong tengah ini, merupakan ruangan beristirahat yang disediakan untuk makhluk gaib. Isinya sama persis dengan kamar tidur umumnya. Ada ranjang, lemari, bahkan kelambunya,” kata Dwi.

0 comments:

Post a Comment

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin

Search Site

 
  • Texas Holdem Poker Deluxe

    Texas Holdem Poker Deluxe

    Holdem, , Free Poker – Texas Holdem dan sebagainya. Untuk pemain Indonesia tetap Luxy Poker-Online Texas Holdem yang terbaik. Gambarnya bagus, suara latarnya pas, banyak menu ditampilkan dalam Bahasa Indonesia dan berjalan lancar selama dimainkan.

    Texas Holdem Poker Deluxe

    Texas Holdem Poker Deluxe

    Holdem, , Free Poker – Texas Holdem dan sebagainya. Untuk pemain Indonesia tetap Luxy Poker-Online Texas Holdem yang terbaik. Gambarnya bagus, suara latarnya pas, banyak menu ditampilkan dalam Bahasa Indonesia dan berjalan lancar selama dimainkan.